Kali ini saya akan membagikan pengalaman perjalanan liburan singkat dari Sidoarjo, Jawa Timur menuju Solo Jawa tengah. Perjalanan dimulai dengan persiapan jam 07.00 pagi, karena kami harus mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa untuk kami sekeluarga. Setelah itu tidak lupa cek kesiapan kendaraan, mulai dari cek air radiator, level minyak pelumas, baterai aki, tekanan ban dan kesiapan perlengkapan darurat mobil agar perjalanan nyaman.

Setelah sarapan, mandi dan memastikan persiapan sudah baik, sekitar jam 09.00 kami memulai perjalanan dari Sidoarjo. Kami awali dengan masuk gerbang Tol Waru gunung. Kondisi tol lumayan sepi karena saat itu hari sabtu dan agak siang. Biasanya kepadatan di tol Waru gunung terjadi di Jumat sore atau sore hari menjelang liburan. Dengan rata-rata kecepatan 80 km/jam, jam 11 kami sampai di Madiun.

Sejenak kami berhenti di Rest Area KM 575 untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman dan istirahat sebentar. Rest area tersebut masuk di kawasan Ngawi Jawa Timur. Setelah itu perjalanan kami lanjutkan agar bisa segera sampai di Solo. Pada kira-kira pukul 12.30, akhirnya kami sampai di Solo menggunakan exit Toll Ngemplak. Untuk tarif toll dari Sidoarjo sampai Ngemplak Solo sebesar Rp 300.500 jadi pastikan saldo kartu non tunai anda cukup agar tidak menghambat perjalanan anda dan pengemudi yang lain.

Setelah keluar tol, kami memilih belok kanan dan mencari tempat makan dan sholat. Akhirnya kami menemukan warung makan SSB (Spesial Soto Boyolali) Hj. Hesti. Lokasinya tidak jauh dari exit toll dan mudah ditemukan karena sebelahnya ada Ayam Goreng Kuning Cak Gembong dan Ayam Goreng Pandan pak Jo yang cukup ramai juga. Kenapa kami lebih memilih soto boyolali, karena anak-anak lebih enjoy makanan berkuah. Soto boyolali ini baru pertama kami coba, namun rasanya enak dan segar. Berbeda dengan soto jawa timur yang lebih banyak mengandung santan atau minyak, soto boyolali ini rasanya lebih ringan dan banyak tauge-nya, sehingga rasanya segar. Mirip-mirip soto kudus namun agak manis sedikit.

Untuk harga di warung SSB ini sangat terjangkau, untuk porsi besar dan nasi sekitar 15 ribu saja. Jika ingin tambah cemilan juga bisa contohnya tahu isi, bala-bala, perkedel, sate puyuh, dan masih banyak lain. Harganya juga terjangkau kisaran 2 ribu sampai 5 ribu rupiah. Jika ingin melanjutkan sholat bisa bisa juga fi warung atau musholla besar yang tidak jauh dari warung ini.

Setelah kenyang kami melanjutkan perjalanan ke areal wisata daerah Solo. Pertama yang kami ingin kunjungi adalah wisata yang cukup viral yaitu The Heritage Palace. Dari exit toll Ngemplak jaraknya tidak jauh, sekitar 5 km. Perlu waktu 40 menit untuk sampai dilokasi karena jalanan lumayan padat. Jalan di Solo ini agak sempit, mungkin mirip dengan jalanan di Bandung sehingga potensi kemacetannya cukup besar. Di The Heritage Palace untuk tiket masuk saat weekend sebesar 65 ribu. Historis dari The Heritage Palace dulunya adalah pabrik gula yang sudah tidak dioperasikan dan disulap menjadi wisata spot foto yang menarik.

Banyak sekali spot foto yang menarik, ada yang 2D dan ada yang 3D. Petugas disini cukup ramah dan sangat membantu jika ingin difotokan. Jika trman-teman tidak bisa mendapatkan sudut foto yang pas, amka cukup minta bantuan petugas saja. Mereka akan membantu mengambil spot foto yang sangat bagus.

Setelah 1 jam puas berkeliling di the heritage palace, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore dan waktunya mencari penginapan untuk rehat malam ini. Awalnya kami mengunjungi Solo Paragon Hotel, namun karena weekend rate roomnya menjadi sekitar 1 juta per malam, sehingga kami memilih ke hotel lain yang lebih murah. Akhirnya kami menemukan Ibis Styles Solo, hotelnya bagus, nyaman dan ada fasilitas kolam renang dan sarapan dengan room rate 500 ribu. Lokasinya sebelahan dengan novotel hotel. Lokasi hotel ini cukup strategis karena dekat dengan stasiun solo balapan, masjid al-zayed, House of Danar Hadi, Taman Tirtonadi dan Stadion Sriwedari. Yang lebih membuat beruntung lagi, depan hotel ada Nasi Liwet yang enak. Dengan harga 20 rb sudah dapat paket lengkap nasi liwet, ayam suwir, telor, sayur lodeh dan sambal. Saat saya mampir ke warung tersebut pelanggannya cukup banyak, bahkan jam 9 saja sudah tinggal 1 porsi lagi.

Malam ini kami tidak melewatkan untuk mengunjungi masjid paling viral di Solo, yaitu masjid Al-Zayed. Masjid ini diberi nama masjid Al-Zayed karena Masjid tersebut adalah hadiah dari Persatuan Emirat Arab (PEA) kepada Indonesia. Dibangun dengan mencontoh atau replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque yang berada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Masjidnya megah, penuh cahaya dimalam hari dan sangat ramai di jam-jam sholat. Untuk itulah saya memilih kesana di jam 20.00 karena sudah melewati jam isya. Meskipun begitu, di jam tersebut masih sangat ramai. Sebagai informasi, untuk gate menuju ruang utama masjid ditutup jam 21.00 sehingga apabila anda tiba di masjid Al-Zayed diatas jam 21.00 maka anda tidak bisa masuk ke ruang utama masjid sampai dengan sebelum sholat subuh atau sekitar jam 4.00 pagi.

kekurangannya adalah disini tempat parkir sulit, dan jalan menuju area masjid kecil. Disarankan lebih baik parkir disekitar jalan besar saja, karena jika memaksa masuk area masjid, maka akan melewati jalan kecil yang ramai dengan pedagang kaki lima.

Dari masjid Al-Zayed ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 sehingga sudah waktunya kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Karena hotel ibis styles tidak jauh dari masjid, kurang lebih 10 menit kami sudah sampai dihotel.

Sang surya mulai menebar sinar dan menunjukkan keperkasaannya sehingga menembus kaca tebal kamar kami dan menyapa hangat atas pagi hari yang indah. Saya belum punya rencana pagi hari ini mau kemana sehingga browsing digawai jadi alternatif di pagi ini. Melihat di luar jendela ada kolam renang, maka langsung saja anak-anak saya ajak bermain di kolam. Raut bahagia dari anak-anak yang riang bermain air meskipun basah kedinginan. Kolamnya bersih dan terawat, jadi tidak perlu khawatir berlama-lama didalam kolam.

Sembari anak-anak bermain air, saya melanjutkan mencari destinasi yang akan kami kunjungi pagi ini. Dari salah satu situs memuat informasi, ada kebun binatang yang baru dibuka di Solo yaitu Solo Safari. Jika membaca dari beberapa sumber, sebenarnya kebun binatang ini sudah lama, dulu namanya adalah Taman Satwa Taru Jurug kemudian dilakukan revitalisasi dan dikelola oleh Taman Safari Indonesia Group sehingga akhir Januari 2023 dibuka dengan nama Solo Safari.

Setelah puas bermain dikolam, kemudian kami bersih-bersih diri, sarapan dan melakukan check out hotel, kami akhirnya melakukan perjalanan menuju Solo Safari. Jarak dari hotel menuju Solo Safari kurang lebih 7 km, sehingga tidak perlu waktu lama untuk sampai di Solo Safari. Untuk parkir tidak boleh didalam area kebun binatang. Mobil pribadi diarahkan ke area lapang yang berjarak sekitar 3 km ke belakang dari area kebun binatang. Untuk tiket masuk saat weekend sebesar 75 ribu per orang. Begitu masuk, kami diarahkan untuk foto kemudian disambut burung dan unggas-unggasan yang bebas berkeliaran di Safari Zoo.

Area Safari Zoo luas dan bersih. Penataan lokasi hewan juga rapi. Meskipun menurut kami varietas satwa disini kurang lengkap, tapi sudah cukup membuat anak-anak senang bisa melihat langsung hewan-hewan yang biasanya hanya mereka lihat di TV atau buku. Ada gajah, orang utan, tapir, buaya, dan satwa-satwa langka yang lain. Informasi dari petugas memang saat ini masih soft launching, kedepan akan ditambah secara progresif satwa-satwa di Solo Safari. Solo identik dengan Presiden ke 7 negara Indonesia sehingga ada salah satu lokasi yang menampung satwa hibah dari cucu Jokowi, Jan ethes yang berupa kura-kura.

Puas kami berkeliling Solo Safari selama 3 jam, kami memutuskan untuk pulang menuju Sidoarjo. Meskipun belum sempat menyaksikan teater/pertunjukan satwa yang sudah dijadwalkan (jam 10.00 dan jam 12.00) tapi kami cukup puas mengunjungi Solo Safari. Jangan lupa jika teman-teman berkunjung ke Solo untuk mencicipi makanan populer di Solo yaitu olahan daging kambing maupun sapi seperti Sate, Tengkleng, Gulai, Soto Seger, Timlo dan lain sebagainya. Jika ingin yang lebih sehat maka bisa mencoba pecel ataupun selat solo. Hihihihihi.

Kyai        : Rukun islam ada 5, membaca dua kalimat syahadat, mendirikan sholat, berpuasa di bulan Ramadhan, membayar zakat dan menunaikan ibadah Haji bagi yang mampu. Dari sini ada yang perlu ditanyakan?

Santri    : Kyai, apakah itu harus dikerjakan semua?

Kyai        : Iya le, supaya agamamu sempurna, maka itu semua harus dikerjakan. Jika mampu mengerjakan semua, maka kamu wajib mengerjakannya.

Santri    : Tapi Kyai, apa jaminannya semua yang saya kerjakan itu diterima oleh Allah dan bisa masuk surga? Sebab Kyai pernah cerita, bahwa Imam Ghozali yang ibadahnya luar biasa dan seorang ulama besar saja masuk surga gara-gara lalat yang minum tinta penanya, bukan karena sholat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya. Lalu bagaimana dengan kami Kyai? Yang orang biasa-biasa ini?

Kyai        : (sang Kyai tersenyum).. Le, kita ini semua hanya seorang hamba Allah bukan?

Santri    : Iya Kyai.

Kyai        : Lalu, majikanmu itu siapa kalau begitu?

Santri    : Allah Kyai (santri serempak menjawab)

Kyai        : Sekarang logikanya begini. Ada seorang bos atau majikan memerintah pembantunya untuk mengerjakan sesuatu. Lalu pembantunya mengerjakan pekerjaan itu. Bosnya seneng nggak le?

Santri    : Seneng Kyai

Kyai        : Kalau pembantunya disuruh membersihkan rumah, tapi ternyata dia asyik tidur2an dan nonton TV. Trus pas bosnya pulang melihat rumahnya masih berantakan. Marah nggak le bosnya?

Santri    : Marah Kyai

Kyai        : Jelas itu le. Malah bisa-bisa pembantunya dipecat

Kyai        : Hakikatnya, seorang majikan atau bos itu sepatutnya bahkan wajib memberikan tugas-tugas kepada pembantu atau anak buahnya. Bahkan kadang-kadang yang tahu tujuan dari tugas-tugas itu hanya majikannya. Si pembantu punya kewajiban untuk mengerjakan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya. Ntah dia tahu alasan atau tidak kenapa itu harus dikerjakan, dia tetap wajib mengerjakannya. Karena dia sudah dipenuhi haknya oleh sang majikan.

Kembali pada hubungan Allah dengan kita para hamba-hamba-Nya. Allah itu majikan kita le. Allah sudah memenuhi hak-hak kita. Allah telah memberi kita kehidupan dan yang diperlukan dalam hidup. Allah sudah menjamin rizki kita. Allah sudah memberikan kita waktu dan kesempatan. Allah sudah memberikan kita modal akal pikiran dan hati. Secara sempurna, Allah sudah memenuhi hak kita. Sebagai majikan, Allah memberikan tugas-tugas kepada kita. Maka kita wajib mengerjakan tugas-tugas itu. Berat ringan tugas yang dikerjakan, sekuat tenaga kita harus melakukannya. Jika kita melakukan asal-asalan atau bahkan tidak mengerjakannya, apa Allah tidak marah kepada kita?

Santri    : Marah Kyai.

Kyai        : Maka dari itu, kita wajib melaksanakan perintah-perintah Allah sebaik-baiknya. Agar Allah semakin sayang kepada kita. Semakin cinta kepada kita. Ibaratnya, jika setiap disuruh si pembantu selalu melakukannya dengan baik, bahkan melebihi apa yang diharapkan majikannya, maka pasti sang majikan akan senang dan merasa puas dengan pekerjaan pembantunya. Jika sang majikan terus disenangkan oleh pembantunya, maka wajar bahwa si pembantu akan mendapat kepercayaan dan perhatian dari sang majikan. Malah bisa jadi si pembantu akan dapat bonus-bonus dari sang majikan.

Itulah yang dilakukan oleh para wali Allah le. Beliau-beliau melaksanakan perintah-perintah Allah dengan sangat baik. Jiwa raga beliau-beliau para wali Allah sepenuhnya untuk Allah. Maka pantas beliau-beliau ini memperoleh bonus-bonus dari Allah seperti ma’rifatulloh, karomah, laduni dan sebagian sifat-sifat Allah.

Nah, karena kita bukan seorang wali, maka kita kerjakan saja sekuat tenaga kita, semampu kita apa yang diperintahkan Allah. Istiqomahkan apa yang sudah kalian jalankan sekarang. Ditingkatkan itu lebih baik. Kalau belum bisa, maka usahakan jangan sampai menurun. Allah pasti punya penilaian tersendiri untuk masing-masing dari kita. Gusti Allah gak turu le. Semakin baik pekerjaanmu, Insya Allah nilaimu di mata Allah semakin baik. Niatkan semua yang kamu kerjakan untuk mendapatkan ridho Allah.

Santri    : Nggeh Kyai. Berarti kalau ibadah kita baik, bisa jadi wali Kyai?

Kyai        : (tersenyum). Wallohu a’lam bisshowab. Aqulu qouli hadza, fastaghfiru. Innalloha huwas samii’ul ‘alim

Suatu sore menjelang jam pulang kerja, 3 orang teman berbincang dari meja kantornya.

Jarwo    : Mas Pono, aku kok merasa hidup ini gini-gini aja yo mas

Pono     : Maksudmu? Hidup ya memang begini wo. Maunya kayak gimana lagi

Jarwo    : Yo.. piye yo mas. Aku kok ngerasa hidup ini gini-gini aja. Rasanyanya datar-datar saja. Pagi berangkat kerja ke kantor, dikantor nyalain computer nunggu kerjaan dari atasan, habis itu nunggu jam pulang, pulang kerja pulang kerumah, ketemu anak istri, nonton TV bareng sampe malem, trus ngantuk tidur, bangun-bangun ketemu pagi lagi. Ngulang lagi siklusnya.

Karno    : Berarti kamu kurang bermimpi.

Jarwo    : Mimpi gimana itu kang? Tapi iya sih, akhir-akhir ini udah jarang mimpi kang pas lagi tidur. Apalagi mimpi ketemu gadis2 ABG, Wiihhh, udah jarang banget tuh. Hahahaha

Karno    : Muka mesum ya begitu itu. Bukan mimpi kayak gitu Wo. Tapi mimpi untuk kehidupan masa depan.

Pono     : Waduh, berat nih omongannya. Mimpi untuk hidup di masa depan. Kayak apa itu kang?

Karno    : Kalian pernah nggak dulu bermimpi masuk di Perusahaan ini?

Jarwo    : Jelas kang. Kalo jaman dulu bahkan sampai sekarang, sapa coba yang gak kepingin masuk Perusahaan besar ini. Tiap tahun yang daftar makin banyak.

Karno    : Terus Wo, apa usahamu dulu supaya ketrima di Perusahaan ini?

Jarwo    : Wah, banyak kang. Saya nyoba rekrutmennya 4x baru ketrima. Habis gagal yang pertama, evaluasi kira2 mana yag bikin gak lolos. Sampai-sampai belajar tes buta warna sendiri ke dokter, diet buat ngurusin badan, latihan fisik, latihan tes kreppelin tiap hari biar tambah cepet, banyak deh pokoknya.

Pono     : Sama Wo. Aku juga. Sampe hafal tes gambar psikotes sama tes bahasa Inggrisnya. Hahahaha

Karno    : Nah itu. Pada waktu tersebut, kalian punya impian yang kuat untuk bisa berkarir di Perusahaan ini. Gagal tes pertama, coba tes kedua. Gagal tes kedua, coba lagi di tes ketiga, begitu seterusnya sampai ketrima disini. Begitu sudah masuk disini, apa yang kalian rasakan, Wo, No?

Jarwo    : Seneng banget kang rasanya. Saya sampe bikin syukuran dikampung.

Pono     : Saya juga kang, seneng banget. Sampe nangis pas sujud syukur

Karno    : Terus, berapa lama kebahagiaan itu bertahan? Sehari, seminggu, sebulan, setahun??

Jarwo dan Pono terdiam dan manggut2

Karno    : Kebahagiaannya cuma sementara kan. Paling Cuma sebulan paling lama. Habis itu, kebahagiaan kalian terganti dengan gajian setiap tanggal 25.

Mereka bertiga tertawa bersama…..

Jarwo dan Pono : hahahaha. Iya, bener kang.

Karno    : Makanya, yang membuat kalian itu bahagia itu sebenarnya ketika kalian bermimpi, kemudian berusaha meraihnya, lalu kalian dapatkan mimpi itu. Itu yang membuat kalian bahagia. Semakin besar mimpi, memang semakin berat dan semakin panjang jalannya untuk mewujudkan. Tapi setelah dapat apa kita impikan, maka akan memberikan kebahagian yang besar juga, sepadan dengan usaha yang kita lakukan. Bahkan proses mencapai mimpi tersebut akan melekat diingatan kita dan sulit lepas dari alam bawah sadar kita.

Sekarang kalian sudah punya apa yang kalian impikan. Mungkin kalian dulu bermimpi bekerja di Perusahaan besar, punya mobil mewah, punya rumah, punya istri dan anak, punya koleksi pribadi, punya kuasa dan jabatan, punya sesuatu yang bisa kalian banggakan dan lain sebagainya. Itu dulu hanya sebuah mimpi, tapi sekarang menjadi nyata. Kalian berproses untuk mendapatkan itu semua. Proses itu yang membuat hidup kalian berwarna. Jatuh bangun kalian rasakan, senang sedih kalian lalui, dan hasilnya membuat kebanggan tersendiri buat kalian.

Jadi, kalau sekarang hidupmu mulai biasa-biasa saja, segera buat mimpi-mimpi baru dalam hidup kalian. Agar kalian bisa merasakan kembali semnagat perjuangan, agar kalian bisa bisa menikmati kembali rasa kehidupan. Supaya kebahagiaan yang baru dapat kalian raih lagi…lagi….dan lagi.

Terpikir menjadi sebuah roda

Untuk bisa merasa biasa diatas

Untuk bisa merasa ikhlas dibawah

 

Terpikir menjadi sebuah as

Untuk bisa merasa poros perubahan

Untuk bisa merasa diputar zaman

 

Terpikir menjadi setir

Untuk bisa merasa pemandu kesabaran

Untuk bisa merasa pengamat keangkuhan

 

Terpikir menjadi bel

Untuk bisa merasa pengingat alam

Untuk bisa merasa waspada naluri

 

Terpikir menjadi pedal

Untuk bisa merasa kerasnya asa

Untuk bisa merasa sakitnya ambisi

 

Sepeda ini

Menapaki segala misteri jalanan

Tanpa ujung tapi berbatas

Dikayuh Keagungan

 

Dalam sebuah perjalanan ke Surabaya, seorang ayah naik sebuah motor bebek yang dibonceng oleh anaknya. Karena bosan, sang ayah mengajak ngobrol anaknya.

Ayah : Le, di depan itu ada gadis gak pake kerudung le. Rambutnya kelihatan. Dosa kamu lihat depan.

Anak : Lha masak saya harus nyetir sambil merem yah.

Ayah : Ya kalo bisa harus begitu. Tapi masih ada solusi lain. Coba kamu pikirkan

Anak : nggak tahu yah. Mau nyetir sambil nunduk juga nggak mungkin.

Anak : Lha trus ayah kalo naik motor gimana yah kalo lihat wanita didepan ayah. Banyak dosa juga dong. Hahahha

Ayah : Kalo ayah, nyetir sambil lihat depan sambil baca istighfar le.

Anak : Wah, mantab itu. Jadi aku bisa lihat cewek2 tapi biar gak dosa sambil baca istighfar

Ayah : (sambil memukul helm anaknya) Gundulmu. Tetep dosa le meskipun sambil baca istighfar. Apalagi kalo melihatmu berlama-lama bahkan sampai muncul nafsu. Itu jelas dosa le.

Anak : hahhaaha. Iya yah. Melihat wanita berlama-lama apalagi sampai muncul nafsu itu dosa. Makanya dalam sebuah hadist ada yang menyebutkan bahwa harus segera memalingkan pandangan apabila berpapasan/melihat wanita bukan muhrim. Lalu, bukannya membaca istighfar memang benarkan dapat menghapur dosa?

Ayah : Secara syari’atnya memang begitu le. Banyak kalimat-kalimat toyyibah yang dapat menghapuskan dosa. Namun jangan pernah berpatokan bahwa saat sedang berbuat dosa dibarengi membaca istighfar atau kalimat-kalimat toyyibah menjadi hal yang tidak apa-apa. Jangan beranggapan setelah berbuat maksiat kemudian dengan beristighfar sudah usai. Itu akan membuat kita mudah menganggap remeh perbuatan dosa.

Berpikirlah bahwa kepada siapa kamu berbuat dosa itu. Sejatinya dosa adalah mendzolimi dirimu sendiri dan melanggar perintah Allah, Dzat yang telah mencukupi kehidupanmu dengan curahan rizki dan rahmat-Nya. Berbuat dosa artinya kamu tidak mensyukuri nikmat dan pemberian dari Allah. Berbuat dosa sejatinya kamu menantang Allah SWT.

Maka takutlah kamu berbuat dosa walaupun itu dosa kecil. Karena kamu tidak tahu bahwa mungkin karena dosa yang kecil itu Allah tidak meridhoimu dan menjauhkan Allah dari dirimu.

Hari ini saya belajar untuk memperbaiki error pada printer yang saya miliki dirumah. Error yang ditampilkan pada layar komputer adalah 5B00.

Selain itu pada printer menunjukkan error P – 7.

Kemudian saya lakukan browsing-browsing di internet, dan menemukan sebuah blog :

http://rahmad1989.blogspot.co.id/p/printer-canon-mp258mp250-merupakan.html

Saya baca baca dengan seksama dan saya praktekan langkah-langkahnya, ternyata berhasil dan printer saya kembali normal. Alhamdulillah, terima kasih untuk penulis blognya.

(Langkah-langkah sebagai berikut)

http://rahmad1989.blogspot.co.id/p/printer-canon-mp258mp250-merupakan.html

Berikut ini cara mengatasi MP258 yang error 5B00 atau P07 :

1. Jika printer MP258 yang error 5B00 atau P07 dalam keadaan hidup, matikan printer MP258 tersebut dengan menekan tombol powernya. Tunggu sampai printer MP258 mati.
2. Tekan dan tahan tombol Stop / Reset, kemudian tekan dan tahan tombol Power. Jadi kedua tombol masih dalam keadaan tertekan.
3. Lepas tombol Stop / Reset, kemudian tekan tombol Stop / Reset 2 x (jangan lepas tombol powernya).
4. Kemudian lepaskan kedua tombol secara bersamaan.
Printer MP258 yang error 5B00 atau P07 akan melakukan inisialisasi beberapa saat seperti ketika printer dicoba pertama pada saat beli. Tunggu sampai lcd panel pada printer MP258 yang error 5B00 atau P07 tadi menunjukkan angka 0 (nol).
5. Printer MP258 akan terdeteksi sebagai device baru di komputer anda, walaupun tadinya sudah terpasang driver printer tersebut. Abaikan saja kondisi ini.
6. Kondisi MP258 menampilkan angka 0 (nol) pada lcd panelnya menunjukkan bahwa MP258 dalam keadaan Service Mode dan siap untuk direset menggunakan software.
7. Download program resetter MP258/MP250 untuk error 5B00 atau P07 pada link di bawah postingan ini
8. Siapkan 2 kertas di MP258/MP250, karena nanti akan digunakan untuk proses reset.
9. Buka program resetter MP258/MP250 untuk error 5B00 atau P07
10. Klik “MAIN”, tunggu beberapa saat maka MP258 akan print dengan tulisan ” D=000.0 “
11. Klik ” EEPROM Clear “, kemudian klik ” EEPROM “, MP258/MP250 akan print 1 lembar lagi. Salah satu barisnya tulisannya : TPAGE(TTL=00000 COPY=00000)
12. Kemudian matikan MP258/MP250 dengan menekan tombol Power.
13. Selesai.

Untuk softwarenya bisa di download di :

http://rahmad1989.blogspot.co.id/p/printer-canon-mp258mp250-merupakan.html

atau di sini

Sekian terima kasih

 

Baca sebelumnya :  Part 1

       Daun mangga ini bercerita tentang sebuah takdir. Semua makhluk ciptaan-Nya mempunyai takdir masing-masing yang sudah dituliskan oleh sang Maha Pencipta. Jangankan manusia, atom pun punya takdir dalam menjalani hari-harinya. Luar biasanya sang Maha Pencipta ini adalah Dia merahasiakan takdir makhluknya. Saya pernah merenung, kenapa Allah merahasiakan takdir seseorang padahal kita hidup untuk menjalani takdir kita? Jawabannya seperti cerita daun mangga yang saya lihat saat ini. Daun mangga menempel pada ranting dari dia berukuran kecil berwarna hijau hingga berukuran besar berwarna coklat kering dan akhirnya jatuh. Itu mungkin impian sebuah daun. Semua daun bermimpi ingin lebih lama menempel pada ranting dan jatuh saat sudah benar-benar kering saja. Daun bermimpi untuk lebih lama, bahkan kalau bisa selamanya berkontribusi mensejahterakan induknya, yaitu pohon. Namun takdir terkadang berkata lain dari apa yang diimpikan. Tidak sedikit daun-daun yang masih hijau segar sudah turun dari peraduan sang pohon. Maka tidak sesuailah mimpi daun dengan takdirnya. Sama halnya dengan manusia, mereka mempunyai mimpi-mimpi yang ingin diwujudkan dalam hidupnya, namun tak semuanya sejalan dengan apa yang ditakdirkan Allah. Contohnya manusia ingin punya mobil namun karena keterbatasan dia hanya punya sepeda pancal, manusia bermimpi kerja kantoran namun takdirnya sebagai kuli bangunan atau manusia bermimpi punya smartphone mewah namun hanya mampu menggunakan telepon umum. Jarak inilah yang sering disebut manusia sebagai masalah. Adanya perbedaan antara apa yang diimpikan dengan apa yang didapatkan menimbulkan masalah bagi manusia. Sehingga sering muncul dalam dunia kita kata optimasi.

       Optimasi adalah proses memanfaatkan sebesar-besarnya keterbatasan yang kita punya untuk menggapai sedekat-dekatnya mimpi yang kita punya. Takdir adalah keterbatasan kita. Jika Allah menyembunyikan takdir, maka saya mengartikan Allah menyembunyikan keterbatasan kita. Sungguh baik sekali Allah kalau begitu. Apa yang menjadi batasan kita disembunyikan Allah agar kita mau berusaha semaksimal mungkin. Saya pernah membayangkan bagaimana kalau batasan diri saya dibacakan oleh Allah langsung kepada saya, misal saya diberi batas usia 70 tahun atau misal jatah saya satu hari 10 ribu saja, maka saya akan memilih hidup senang-senang sampai usia 69 tahun 11 bulan 30 hari kemudian bertobat pada satu hari terakhir dan saya cukup beternak ayam saja dirumah, toh jatah rezeki saya hanya 10 ribu perhari. Saya tak perlu sekolah tinggi-tinggi untuk melakukan hal itu. Namun kemurahan Allah adalah merahasiakan takdir kita supaya kita mau berusaha sekuat tenaga untuk kehidupan kita. Allah berkata kepada manusia bahwa tidak akan merubah takdir seseorang jika orang itu tidak mau berubah. Jadi Allah sangat menghargai usaha manusia dalam melakukan apa saja untuk merubah kondisi kehidupannya. Dengan memperoleh apa yang sudah kita usahakan, akan muncul rasa kepuasan setelah mendapatkan apa yang kita inginkan. Bayangkan jika kita sudah mengetahui takdir kita masing-masing. Saat kita sudah tahu apa yang akan kita dapatkan, maka akan terasa biasa-biasa saja saat kita sudah mendapatkannya. Karena kita tahu bahwa kita akan dapat itu. Inilah yang diinginkan Allah pada masing-masing kita, merasa puas dengan apa yang sudah kita capai dan mengucapkan syukur kepada Allah atas apa yang sudah kita peroleh dan mewujudkan syukur dalam bentuk ibadah kepada Allah. Namun manusia tetaplah manusia. Manusia punya nafsu yang membuat dirinya menggebu-gebu. Nafsu membuat impian manusia lebih tinggi dan lebih tinggi. Jika sudah mendapat apa yang sudah dicapainya, maka nafsu ingin lebih, jika dapat lagi ingin lebih lagi begitu seterusnya. Sehingga akan sampai pada suatu titik dimana impiannya yang besar tidak sesuai dengan takdirnya. Kembali lagi, ini menjadi masalah. Semakin jauh impian seseorang dengan takdirnya maka semakin besar masalahnya. Contoh, saya menginginkan sepeda motor yang harganya 10 juta, sedangkan saya satu bulan hanya mendapat uang 500 ribu. Jika dalam satu bulan saya hanya mampu menyisihkan uang 250 ribu, maka untuk mendapatkan uang 10 juta membutuhkan waktu 40 bulan. Menunggu selama 40 bulan adalah masalah dan bukan hal menyenangkan, sehingga opsinya adalah membeli dengan sistem kredit. Adanya sistem kredit menimbulkan masalah bagi kehidupan seseorang karena setiap waktu akan selalu muncul rasa beban membayar kredit. Semakin banyak kredit atau hutang, yakinlah hidupmu semakin tidak tenang. Beda dengan ketika saya punya penghasilan 500 ribu, kemudian saya bermimpi membeli sepeda, kemudian bisa tercapai dan mensyukurinya, akan terasa jauh lebih nikmat dan menentramkan hati. Dorongan nafsu yang besar dan impian hidup yang besar akan bertransformasi dalam kebutuhan hidup yang besar. Jika kebutuhan hidup yang besar diimbangi dengan kemampuan finansial yang besar, maka tidak menjadi masalah. Namun dengan batasan finansial yang kecil, dorongan nafsu dan impian yang besar akan menjadi suatu masalah. Semakin besar masalah dalam hidupmu, maka hidupmu tidak akan tenang. Maka dari itu kunci dari ketenangan hidup adalah memperkecil masalah dan lebih banyak bersyukur. Mudah secara teori memperkecil masalah dalam hidup. Pertama, jika kamu punya impian, maka ukur impianmu dengan apa yang kamu miliki sekarang. Kedua, boleh punya impian yang besar, namun saat apa yang kamu usahakan sekuat tenaga tidak sampai pada titik impianmu, maka syukuri itu dan bertawakkalah.

              Terkait masalah takdir, Tuhan sengaja tidak memberitahukan takdir kita karena Dia ingin menilai seberapa besar usaha kita dalam menjalani kehidupan. Ada sebuah riwayat yang menyatakan “Bekerjalah engkau untuk kepentingan duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah engkau untuk kepentingan akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok”. Kita dituntun melakukan kerja keras untuk mendapat apa yang kita inginkan. Siapa yang menanamkan benih, ia yang akan memanennya. Namun kenapa apa yang kita usahakan tidak selalu membuahkan apa yang kita harapkan? Itulah takdir. Adanya takdir menuntun manusia untuk mengharapkan keberhasilan usahanya, harapan tentu saja kepada Sang Pencipta. Dengan adanya takdir, manusia akan terdorong untuk berdoa, untuk menyampaikan harapannya, untuk meminta belas kasihan, untuk menunjukkan rasa butuhnya kepada Allah Sang Pencipta. Dengan menyampaikan doa, menunjukkan bahwa diri seorang manusia lemah, masih membutuhkan bantuan dan “campur tangan” Penciptanya. Mungkin itu yang menurut pendapat pribadi saya kaitan antara takdir dan doa. Memperbanyak doa juga suatu ibadah. Dengan bedoa maka manusia akan selalu ingat kepada Tuhannya. Namun yang berat dilakukan adalah bersyukur dan tawakkal. Ya, ketika apa yang kita harapkan dan impikan, kemudian kita sudah mengusahakan untuk mendapatkannya sekuat tenaga dengan usaha keras, namun ternyata kenyataan takdirnya tidak sesuai, maka yang harus dilakukan adalah bersyukur dan bertawakkal. Memang bersyukur dan bertawakkal adalah hal yang berat bagi seseorang yang punya ego besar. Ada cara mudah namun butuh pembiasaan untuk bisa bersyukur dan bertawakkal yaitu membantu fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Saat membantu orang-orang yang tidak mampu, cobalah kita memposisikan diri sebagai mereka. Bagi yang memiliki hati yang lapang dan bersih, melihat mereka artinya kita melihat bahwa masih ada orang yang ditakdirkan lebih tidak punya daripada kita. Kalian akan melihat bahwa hidup mereka lebih sulit daripada kita. Namun mereka bisa bertawakkal menerima takdir Tuhannya. Lalu kenapa kita yang mampu ini, yang ditakdirkan Allah punya kemampuan lebih tidak mampu bertawakkal. Lagi-lagi Allah berbaik hati mendidik manusia untuk berlatih tawakkal dengan membantu orang-orang yang membutuhkan lewat kewajiban berzakat. Sehingga syukur dan tawakkal inilah kunci kekayaan yang sebenarnya. Syukur dan tawakkal akan membuat ketentraman dan ketenangan hati seseorang. Semua orang mencari kebahagiaan dalam hidupnya. Uang banyak, pangkat, kedudukan, kekuasaan, istri, anak, hiburan dan segala didunia ini hanya sebuah media mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan hanya dirasakan oleh hati. Hati yang tentram dan tenang adalah hati yang bahagia, hati yang kaya.

———————–LANJUT PART 3————————

     Hari ini hari minggu. Saat yang paling saya nantikan karena saya dapat bersantai dirumah menikmati liburan kerja. Pagi itu sekitar pukul Sembilan, saya merendam cucian dan saya siapkan untuk mencuci. Namun ternyata cucian belum sampai saya sentuh, saya dihadapkan dua pilihan. Saya diajak jalan-jalan oleh keluarga saya sehingga pilihannya ikut atau meneruskan cucian saya. Dalam kehidupan memang selalu saja ada pilihan, baik itu yang mudah atau susah. Pilihan merupakan suatu implikasi dari masalah. Penentuan suatu pilihan menunjukkan prioritas penyelesaian satu masalah. Namun bukan berarti pilihan satunya tidak mengandung masalah. Memilih adalah proses menyelesaikan satu masalah dan memindahkan sementara masalah yang lain.

     Setelah sekitar pukul 12 siang, kami sekeluarga pulang dan saya mulai melihat cucian saya yang warna airnya sudah lumayan cokelat. Baru saya sentuh, ternyata hujan turun. Pilihan muncul lagi. Saya meneruskan cucian ditengah hujan atau menunda dilain waktu. Pilihan waktu itu adalah meneruskan cucian saya meskipun hujan dan ternyata pilihan tersebut saya anggap sebagai pilihan yang tepat dan memuaskan bagi saya karena ada hikmah yang terkandung dalam pilihan ini.

     Halaman tempat saya mencuci punya atap teduh yang kecil dan disamping saya berdiri pohon srikaya. Daunnya keseluruhan terlihat hijau namun sayangnya tidak berbuah. Hujan yang deras dan angin yang kencang memaksa daun-daun srikaya berguguran dan berterbangan terutama yang sudah menguning. Tidak terlalu kaget kalau di bak cucian saya tercampur daun dan serpihan ranting dari pohon srikaya ini. Saya biarkan saja mereka turun dan saya pindahkan mereka diluar bak saya. Toh ini konsekuensi yang harus saya terima. Guru saya pernah berkata bahwa menghadapi konsekuensi dengan ikhlas akan memberikan ketentraman hati dan menimbulkan rasa syukur dari dalam diri kita. Jika rasa syukur bisa kita tampilkan, maka Tuhan sesuai janjinya akan menambah kenikmatan lagi dari yang sebelumnya. Jika kita sebagai manusia sudah menunjukkan rasa syukur namun belum merasakan nikmat tambahan yang diberikan oleh Tuhan, maka cobalah untuk menarik napas dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan sambil berkata “Alhamdulillah”, maka anda sudah merasakan tambahan nikmat itu. Bagaimana bisa? Jangan terlalu naïf dalam mendefinisikan tambahan nikmat. Nikmat tidak hanya berupa materi semata, namun nikmat banyak sekali wujudnya. Mampu menghirup napas dalam-dalam artinya kita dapat menghabiskan lebih banyak oksigen yang sudah disiapkan Allah secara gratis didunia. Tuhan tidak pernah meminta bayaran satu rupiah pun dari apa yang kita hirup. Tidak seperti rumah sakit yang ada di kota-kota kita yang membeda-bedakan jatah oksigen untuk pasiennya. Yang kaya dapat jatah lebih banyak karena mampu membayar hingga sembuh sedangkan yang miskin jika jatah gratisannya sudah habis, maka si pasien dipaksa untuk menghirup yang gratis meskipun dengan tarikan napas yang berat, bahkan, saking beratnya sampai dia tidak dapat menghirupnya kembali. Tuhan ternyata Maha baik dan Tuhan tidak menuntut apapun dari kita. Hanya bersyukur, iya, Tuhan hanya menginginkan kita bersyukur kepada-Nya dengan imbalan tambahan kenikmatan.

Tambahan kenikmatan dari Allah yang datang pada saat saya sedang asyik mencuci tidak datang dengan sesuatu yang menyenangkan. Saya tersentak kaget waktu itu. Bukan karena sambaran petir ditengah hujan, namun karena turunnya daun mangga disamping saya. Bagaimana bisa? Sontak saya menghentikan sejenak mencuci baju dan mengamati sekeliling halaman. Tidak saya dapatkan satu batangpun pohon mangga disekeliling saya. Lantas apa yang anda pikirkan sama dengan yang saya pikirkan, darimana datangnya daun mangga ini? Apakah ini suatu kebetulan? Apakah ini turun bersama tetes-tetes air hujan dari langit? Allah sungguh Maha besar.

———————–LANJUT PART 2————————

(Read More)

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobbil’alamin, rasa syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberi kita kesempatan untuk hidup dan memberi ketetapan iman dan islam dalam hati kita. Semoga Allah selalu melimpahkan Rahmat-Nya untuk kita semua. Amin

Dalam kesempatan ini kami akan berbagi sedikit ilmu tentang 3 amalan yang dicintai oleh Allah. Yaitu :

1. Shalat tepat waktu

Shalat adalah rukun islam yang kedua. namun bukan berarti menjadi yang kedua yang harus kita kerjakan. Justru shalat adalah hal utama yang diwajibkan kepada seorang muslim. Shalat adalah hal pertama yang ditanyakan saat hari kiamat dan shalat adalah perintah yang disampaikan Allah secara langsung kepada Nabi Muhammad lewat peristiwa Isra’ Mi’raj. Amalan yang paling utama adalah sholat tepat waktu dan berjamaah.

2. Memuliakan orang tua

Memuliakan orang tua adalah kewajiban setiap anak dan merupakan hak bagi orang tua. Tidak akan pernah mampu seorang anak membalas kebaikan orang tua.

Quran Surat Al Isra (17) ayat 23-24

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (23

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (24)

“Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah satu seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah menyayangi aku di waktu kecil’.” (QS. Al-Isra : 23-24)

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al Isra(17):23)

Dalam kitab Riyadhus Solihin, Rasulullah bersabda “Sungguh rugi seorang anak yang mempunyai orang tua di usia lanjut namun tidak bisa memasukkan surga”. Artinya bahwa sangatlah merugi jika kita yang masih punya orang tua namun kelak tidak bisa masuk surga karena tidak memuliakan orang tua. Rasulullah juga berkata “tidak mungkin seorang anak mampu membalas jasa orang tua, paling tidak membebaskan orang tuanya sebagai budak dari tuannya”.

3. Jihad Di jalan Allah

Jihad berada diurutan ketiga setelah memuliakan orang tua. Jihad dapat dilakukan baik dengan harta, pikiran dan tenaga. Namun berbuat jihad akan terasa berat jika nafsu dalam diri kita tidak dikalahkan terlebih dahulu. Maka dari itu, jika kita sudah ada niat baik di Jalan Allah maka segerakanlah, jangan menunda-nunda sebelum nafsu dan syaitan datang berbisik dan menghalangi. Dalam surat Al-Baqarah 268: “Setan men-janjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyu-ruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” Maka, mari kita rebut janji Allah Karunia-Nya yang luas dan jangan merebut janji syaitan.